SIAPAKAH ITU PAHLAWAN?
Oleh : ADIVA REYHAN PRASETIO
KADER PK IMM AVERROES
Setiap orang pasti mendengar kata “pahlawan” berkali-kali dalam hidupnya. Banyak orang biasanya menyebut seseorang “pahlawan” sebagai veteran perang yang berjuang untuk kemerdekaan suatu bangsa. Kata “pahlawan” juga sering disebut untuk polisi yang menyelamatkan warga setempat dari kriminal yang berbahaya. Pada saat yang sama, seseorang dapat menyebut kata “pahlawan” kepada orang biasa yang membantu seseorang pada saat dibutuhkan. Singkatnya, ketika seseorang mendegar kata “pahlawan”, dia akan secara otomatis mengaitkannya dengan rasa hormat. Namun, pertanyaannya adalah: Apa perbedaan antara pahlawan sejati dan “pahlawan” dalam makna kiasan? Apa definisi seorang pahlawan? Bagaimana seseorang bisa menjadi pahlawan? Dan apakah pahlawan ada dalam kehidupan nyata?
Dalam arti yang paling umum, seorang pahlawan adalah seseorang yang siap mengorbankan kepentingan pribadinya dan ingin mereformasi dunia. Dia tidak akan memikirkan untuk dirinya sendiri namun, sebaliknya, akan selalu memprioritaskan kebutuhan orang lain dahulu. Dalam banyak aspek, seorang pahlawan hanyalah manusia biasa. Satu-satunya hal yang membedakan mereka adalah tujuan hidup mereka. Kebanyakan orang memiliki tujuan untuk membeli mobil, mendapatkan lebih banyak uang daripada yang lain, memiliki vila di dekat laut, atau menjadi selebriti dengan sejuta pengikut di media sosial popular. Namun, para pahlawan hanya memilki satu tujuan utama dalam hidupnya–untuk hidup demi orang lain. Para pahlawan tidak pernah melakukan sesuatu hal untuk kebaikan mereka. Hanya melalui mata para pahlawan dapat dilihat esensi dari keberadaan manusia, masalah masyarakat kontemporer, penderitaan atas semua jenis penyakit di seluruh dunia, dan masalah ekologi. Pahlawan yang benar tidak hanya akan bersimpati pada suatu masalah tetapi juga akan melakukan yang terbaik untuk meringankan penderitaan seseorang dan memperbaiki situasi tersebut.
Banyak orang berpikir bahwa istilah “antipahlawan” adalah antonim dari kata “pahlawan”. Namun, dalam beberapa aspek, antipahlawan merupakan jenis pahlawan yang juga memiliki keberanian dan ingin mereformasi dunia. Istilah ini dapat digunakan untuk orang yang memiliki masalah dengan suatu hukum atau tidak bermoral dari sudut pandang masyarakat. Namun demikian, niat dari seorang antipahlawan seringkali jujur dan dia juga dengan tulus mencoba menyelesaikan masalah tertentu.
Istilah yang dapat dianggap kosakata yang berlawanan dengan “pahlawan” adalah “idola”. Semua idola tidak mengingingkan hal lain dalam hidup ini selain mendapatkan pengakuan, rasa hormat, dan cinta dari seluruh dunia. Seorang idola ialah yang menarik banyak massa dan tanpa disadarinya ingin menjadi lebih unggul dari yang lain. Karena itu, “idola” biasanya digunakan dalam konteks dengan kata “pahlawan” untuk menambah kontras.
Secara umum, semua pahlawan dapat dibagi menjadi dua kategori besar–pahlawan dalam kehidupan nyata dan pahlawan sastra. Sejauh pembahasan ini telah bersangkutan dengan pahlawan dalam kehidupa nyata, yang termasuk dalam kategori ini adalah prajurit, polisi, pemadam kebakaran, aktivis sosial, dan perwakilan dari profesi dan segmen masyrakat lain yang menunjukkan keberanian mereka dan mempetaruhkan nyawa mereka hanya untuk menyelamatkan nyawa orang lain, bahkan jika seseorang itu tidak mereka kenali.
Pahlawan sastra juga dapat diselaraskan, kategori ini mencakup karakter populer dari buku, mitos, film populer, dan sumber lainnya. Mereka biasanya mejadi panutan bagi kebanyakan orang. Namun demikian, dalam kebanyakan kasus, mereka adalah karakter imajinatif dan karakteristik dari pahlawan tragis yang mewakili representasi ideal dari sifat manusia. Adapun juga subkategori dari pahlawan seperti pahlawan yang tragis dan pahlawan yang epik.
Sedikit orang mungkin penasaran dengan apa saja kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pahlawan.
· Pengorbanan diri. Pertama-tama, gagasan tentang kepahlawanan berhubungan langsung dengan gagasan pengorbanan diri. Pengorbanan berarti kesediaan untuk menyerahkan sesuatu yang berharga, mungkin bahkan nyawanya, demi ide atau kebahagiaan orang lain. Di zaman dulu, orang bahkan mengorbankan nyawa manusia lain untuk melakukan tugas mereka sebagai hamba di dunia roh, dewa atau alam. Semua pahlawan besar, seperti [1] Martin Luther King Jr. atau [2] Mahatma Gandhi, mengorbankan hidup mereka untuk kepercayaan mereka.
· Semangat jiwa yang tinggi. Pahlawan sejati juga memiliki semangat jiwa yang luar biasa. Di jantung setiap kisah kepahlawanan adalah kematian perlawanan, bahkan jika pahlawan itu tidak menghadapi risiko kematian. Pasti masih adanya ancaman, setidaknya kematian yang simbolis. Dia akan memasuki permainan yang berbahaya dan akan mengajari semua orang cara melawan kematian itu. Dalam kebanyakan kasus, pahlawan akan tetap hidup dan akan mengalahkan kematian itu. Namun, walaupun sekarat, mereka melakukannya demi tujuan yang adil, cita-cita luhur atau kebahagiaan umat manusia. Salah satu pahlawan yang memilki semangat besar ialah [3] Rodney Dangerfield. Faktanya, ia tidak peduli dengan tantangan apa yang ia hadapi, Dangerfield tetap mempertahankan identitasnya melalui semua itu.
· Cerdas dan perhatian. Seorang pahlawan tidak hanya mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan tetapi juga mendapatkan pengetahuan baru yang tak terbatas dan menjadi lebih bijaksana. Ia akan menjadi mentor bagi orang lain, menujukkan kepada mereka solusi yang tepat untuk sebuah situasi.
· Bertanggung jawab. Di saat situasi yang berbahaya, seorang pahlawan tidak hanya harus menujukkan keberaniannya tetapi juga selalu memegang takdir seseorang di tangannya sendiri. Setiap pahlawan harus melakukan tindakan tegas yang menyiratkan perlunya berani mengambil risiko dan tanggung jawab. Selain itu, ketika seseorang membuat kesalahan tertentu, dia tidak akan menyalahkan orang lain untuk hal tersebut.
· Sedia mengambil risiko. Kesediaan utuk mengambil risiko juga merupakan karakteristik milik seorang pahlawan. Kepahlawanan sejati dapat dilihat ketika seseorang berisiko menghadapi tidak hanya kekalahan atau kehilangan, tetapi juga kematian. Seperti para tentara yang sukarela berjuang untuk suatu tujuan, setuju untuk mati demi tanah air mereka.
Jika seseorang berpikir apakah dia bisa menjadi pahlawan, ada pendapat tentang hal tersebut adalah sangat tidak mungkin untuk mejadi pahlawan. Sebenarnya, seorang pahlawan sejati terlahir dengan fitur bawaan seperti ketidakegoisan, keberanian, dan semangat jiwa yang kuat. Jutaan orang pasti mengalami perasaan takut ketika dihadapkan dengan bahaya. Pada titik ini, tubuh mereka menghasilkan hormon stres yang besar. Namun, beberapa orang yang mungkin dapat disebut pahlawan yang berpotensi, memiliki reaksi yang berbeda terhadap situasi yang berbahaya. Mereka tidak terbiasa dengan perasaan takut dan,pada di saat momen bahaya tersebut, mereka akan tetap tenang. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang memilki fitur yang disebutkan di atas dari semenjak kecilnya ia dapat menjadi pahlawan.
_________________________
[1] Martin Luther King Jr. adalah seorang pendeta dan aktivis Kristen Amerika yang menjadi juru bicara dan pemimpin public dalam Gerakan Hak-Hak Sipil dari tahun 1955 hingga pembunuhannya pada tahun 1968.
[2] Mohandas Karamchand Gandhi adalah seorang pengacara India, nasionalis anticolonial, dan ahli etika politik, yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan untuk memimpin kampanye sukses kemerdekaan India dari Peraturan Inggris, dan pada gilirannya menginspirasi gerakan-gerakan untuk hak-hak sipil dan kebebasan di seluruh dunia.
[3] Jack Roy, atau yang dikenal dengan nama panggung Rodney Dangerfield, adalah seorang comedian, actor, produser, pemulis scenario, musisi, dan penulis Amerika. Dia dikenal dengan satu kalimat humorisnya, “I get no respect!” dan monolognya tentang tema itu.
JUARA 3 LOMBA ESSAY COMPETITION