Pahlawan Masa Lalu, Hebatnya Eyang Dirgantara Teknologi Indonesia




Pahlawan Masa Lalu Hebatnya Eyang Dirgantara Teknologi Indonesia
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng

Oleh: Ridho Adhi Pratama
Kader PK IMM Averroes

Kata ‘pahlawan’ memang identik dengan perjuangan maupun kemerdekaan. Figurnya yang gagah berani, rela berkorban, dan pantang menyerah patut kita teladani. Rasa cintanya pada tanah air pun tak diragukan lagi. Dengan semangat nasionalismenya yang terus berkobar, mereka berjuang mati-matian demi membela tanah air tercinta. Maka tak salah jika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa pahlawan adalah orang yang pemberani dalam mengorbankan jiwa dan raga untuk membela kebenaran. Pejuang yang gagah dan berani, memberikan waktu beserta pikirannya demi negaranya agar dapat bisa maju serta dapat bersaing dengan negara yang lain dan dapat membuat sejahtera warganya. Bukankah negara yang merdeka itu ketika masyarakatnya atau warganya ikut merdeka dalam segi perekonomian maupun dalan lingkup masa depannya nanti.

Pepatah pernah berkata bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa perjuangan para pahlawannya, kita hidup dijaman dimana serba enak serba instan. Bukan hanya penerus bangsa tetapi juga sebagai pengubah bangsa, buat apa kalau ijazah bertumpuk-tumpuk tetapi rasa kepedulian dan juga jiwa nasionalisme tidak ikut dipupuk, jangan sampai kita terlena dengan kesenangan sesaat sekarang ini. Buatlah perubahan jangan hanya diam saja dirumah, majukanlah negara berkembangmu ini berfikirlah kritis jadilah cendikiawan agen perubahan, tirulah langkah kaki almarhum Eyang Habibie. Sampai sekarang jasanya, penemuannya dan riwayat hidupnya bisa membuat oranglain menjadi semangat, bisa menjadi motivasi seseorang untuk menjadi lebih baik dan bisa memacu untuk mengharumkan bangsanya dengan caranya sendiri seperti eyang BJ Habibie. Jika masa lalu nama kepahlawanan berarti angkat senjata dengan tangan kuatmu, mengusir penjajah dengan pasukan solidmu, dan memberi kabar gembira bagi cucumu dengan memerdekakan bangsamu ini. Pada jaman ini Negara kita sudah merdeka setidaknya kita bisa membuat perubahan walaupun dengan hal yang kecil tidak harus dengan memegang senjata melawan penjajah ataupun membuat penemuan besar, namun mulailah dengan hal yang kecil karna hal besar dimulai dari hal yang kecil, walaupun hanya sekedar ikut bermusyawarah untuk mufakat demi kemajuan suatu organisasi maupun wilayah dengan hal positif, berfikir kedepan bersama demi terwujudnya keputusan yang disepakati,yang terpenting dirimu tidak merugikan orang lain dan dapat bermanfaat bagi orang lain.


Mencoba merefleksi pada kehidupan sosok Eyang Dirgantara Teknologi Indonesia sebagaimana yang kita ketahui, BJ.Habibie lahir dari keluarga yang religius, ayahnya bahkan wafat saat mengimami keluarganya. Dengan kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT Ayahnya dapat istiqomah dalam sehari dapat membaca Al-Quran tak kurang dari 2 juz. Dan jangan tanya keshalihan ibunya. Beliau ahli Ta’lim, dalam satu pecan tak pernah dilewati kecuali dengan khatam Al-Quran. Suatuketika Eyang Habibie pernah bertutur tentang kisah perjuangannya saat di Jerman. Beliau berkompetisi dengan 2 orang Yahudi yang selalu menjadi juara kelas. Sampai suatu seketika Eyang Habibie merasa penasaran rahasia apasih sehingga menjadi juara kelas dengan kecerdasannya itu, padahal Eyang Habibie sudah berusaha keras berjuang mati-matian untuk belajar. Sampai pada akhirnya dia bertanya rahasianya apa mereka bisa cerdas seperti itu kepada orang non islam tersebut dan berbincang-bincang sebentar. Diajaknya Habibie ke penginapannya sebut saja asrama. Ketika menginap disana, Eyang Habibie terkejut karena melihat saat jam 2 malam, temannya itu sudah bangun untuk membaca dan belajar. Didekatinya diam-diam. Lalu ditanyakan kepada orang tersebut tentang buku itu. Kamu membaca apa? Orang tersebut langsung kaget, terperanjat, dengan segera buku tersebut disembunyikan disebalik badannya. Setelah lama berkutat akhirnya Eyang Habibie bisa mendapatkannya. Ketika buku itu dibuka ternyata itu adalah Al-Qur’an . Betapa kagetnya Eyang Habibie. Lalu ia berkata, “inikan Al-Qur’an kitab suci saya, kitab suci untuk umat islam kenapa kamu malah membacanya ?”, orang yahudi tersebut kemudian berkata “Rudy...seandainya umat islam mau membaca Al-Quran dan menaruh perhatian kepadanya seperti kalo jaman sekarang bisa diibaratkan smart phone yang setiap hari dibawa hampir semua orang, maka niscaya mereka tidak bisa dikalahkan, inilah kunci kesuksesan umat islam yang ditinggalkan oleh umat islam itu sendiri”.

 Akhirnya setelah menyadari semua hal tersebut, setiap jam 2 malam Eyang Habibie selalu bangun, mandi, sholat tahajjud dan membaca Al-Quran, dia berusaha agar bisa tetap istiqomah dalam rutinitasnya tersebut. Dari kisah tersebut maka dapat diambil maknanya bahwa ketika kamu lebih mengutamakan agamamu yaitu Islam maka kehidupan duniamu akan mengikutinya. Ingat kita hidup di dunia ini cuman sebentar tidak abadi maka perbanyaklah amalan baikmu walaupun dengan bela negara dalam arti melindungi dan memajukan negaramu itupun termasuk hal positif yang semoga bisa menjadi lillah. Kita pun bisa menemukan keshalihan yang lainnya, Eyang Habibie suatu ketika ditanya, “Disisa waktu-waktu yang eyang miliki, mau dipakai apakah untuk waktu yang terbatas ini ?”Eyang dengan nada yang begitu sangat khas menjawab pertanyaan tersebut, “Saya akan menghabiskan waktu untuk membuat pesawat R80, agar bangsa Indonesia bisa memiliki pesawat sendiri.Sebagian waktu yang lain, akan Eyang gunakan untuk membaca Al-Quran untuk memantaskan diri, supaya bisa bertemu Ibu Ainun di surga.

Dalam sebuah kesempatan Konferensi di Mesir, Eyang Habibie penah berkata, “Saya ini adalah seorang teknokrat, saya bisa membuat pesawat terbang, saya memiliki ilmu itu. Tetapi setelah saya sadari, bahwa ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu Ilmu Agama”. Saya pun pernah mendengarkan kajian dari Ustadz Adi Hidayat, Lc MA bercerita tentang kedahsyatan Eyang Habibie ini semata-mata semua itu terbentuk karna didikan orangtua yang telah memberi didikan kepada Eyang Habibie seperti Imam Nawawi, gemar belajar, ibadah dan membaca buku, ya memang benar buah jatuh tidak jauh dari pohonnya seperti Eyang Habibie dapat terdidik dan memiliki attitude seperti kedua orangtuaya, jadi sayangilah kedua orangtuamu rawat dan bahagiakanlah mereka selagi mereka masih ada belajarlah menghargai sesuatu yang masih ada pada saat ini kelak nanti sewaktu sudah tidak ada baru terasa betapa sangat berhaganya keberadaannya.Jangan kau siasiakan apa yang kamu miliki sekarang.

Dengan demikian berkat rahmat Allah yang maha melancarkan segala sesuatu sehingga bisa terwujudnya karya tulis ini, kita sebagai mahasiswa yang harus ditekankan untuk berfikir kritis peka terhadap lingkungan sekitar sadar atas akan pentingnya sebuah kepercayaan yang diberikan orang banyak, harus mampu untuk bersaing dijaman serba cepat ini. Meranah dari rangkaian kata yang saya susun kita bisa mengambil kesimpulan, bawasannya banyak pelajaran yang bisa di petik, salah satunya ketika kita sudah menemukan passionmu pada suatu bidang tertentu dan bisa terus untuk menekuninya secara lambat laun pasti akan tercapai impian kita pada suatu bidang tersebut dan itulah kunci kesuksesan sebenarnya.  Dimanapun engkau berada selalulah untuk menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kau berikan. Jadilah anak muda yang produktif buatlah otak mudamu terus bekerja cerdas sehingga sampai terwujudnya pribadi yang profesional, dengan tidak melupakan dua hal yaitu iman dan takwa. Hiduplah seperti kamu akan mati besok dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya, sehingga dalam kalimat tersebut bisa untuk membuatmu lebih semangat untuk terus maju kedepan demi terwujudnya harapanmu agar bisa mengharumkan negerimu tercinta ini. Siapapun yang dekat dengan AL-Quran akan diberkahi hidupnya selalu tercukupi walaupun banyak kekurangan dan teranugrahi kecerdasan yang luar biasa seperti kedua orang diatas yang sudah saya ceritakan. Sosok Eyang Habibie saya rasa salah satunya.

“Bukankah sebuah rahasia, bila setiap kita adalah seorang pahlawan. Hanya terkadang kita tidak menyadari akan hal tersebut. Lakukanlah apa yang mau anda kerjakan, berikan yang terbaik dan anda telah menjadi seorang pahlawan.”1 




                                                          
Kutipan nindya maharani
makka makmur.A, The True Life of HABIBIE Pustaka Iman 2008
Suryo B Sulistyo. 1999.Badaruddin et.al.KEHEBATAN B.J HABIBIE




Lebih baru Lebih lama