SUMPAH PEMUDA : 91 TAHUN DIKENANG





      Sumpah pemuda adalah istilah yang muncul setelah kongres pemuda II dan sebagai sebutan terhadap putusan kongres pemuda yang  kedua yaitu yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Naskah sumpah pemuda itu dibacakan didalam acara tersebut yang berisi tiga poin yang cukup fundamental :

Pertama :
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia

Kedua :
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia

Ketiga :
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.[1]

       Poin-poin tersebut menjadi suatu landasan dalam bergerak dan menciptakan persatuan demi kemerdekaan pada saat itu, sampai detik ini persatuan yang sudah dirawat dengan baik selama 91 tahun ini harus dijaga. Segala bentuk perpecahan yang terjadi dalam bangsa tidak boleh berlarut-larut dan harus diselesaikan. Pada poin ke-3 dari naskah sumpah pemuda yaitu tentang Bahasa kesatuan adalah Bahasa Indonesia. Bahasa ini sudah menyatukan kita dari beragam Bahasa yang digunakan di Indonesia ini. Sebagai mahasiswa rantau (jauh dari daerah asalnya) Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang sangat diperlukan ketika ada dalam suatu daerah yang berbeda dengan bahasanya. Terkadang cukup sulit  untuk menerjemahkan perkataan dengan bahasa daerah dengan orang yang berbeda daerah dengan kita. Misalnya: dalam menanyakan suatu alamat yang mana kita belum mengetahui lokasi alamat tersebut. Barangkali kita tak mungkin menggunakan bahasa dari daerah asal kita karena itu belum tentu dipahami oleh lawan bicara kita, dengan itu bahasa Indonesia menjadi alternatif untuk memecahkan suatu masalah.

       Hari ini banyak sekali ucapan-ucapan tentang sumpah pemuda dan juga kegiatan-kegiatan tentang sumpah pemuda yang diadakan dibanyak daerah di Indonesia menunjukan bahwa tampaknya rasa semangat  dalam pemuda itu masih terawat dengan baik, setidaknya kita dapat mengenang peristiwa yang terjadi 91 tahun lalu sebagai pembelajaran untuk kehidupan hari ini dan yang akan dating. Semalam, tanggal 27 Oktober 2019 saya mengobrol dengan seorang pemuda aktivis organisasi, beliau bercerita cukup lama mengenai kondisi kepemudaan yang ada dari pra kemerdekaan sampai saat ini bahwa gerakan sosial yang dilakukan pemuda di Indonesia sudah mengalami beberapa perubahan. Pada zaman dahulu mereka bersatu dan melawan penjajah dengan cara berperang untuk mencapai sebuah kemerdekaan, pada era reformasi para pemuda yang dalam hal itu adalah mahasiswa memperjuangkan untuk menjatuhkan suatu rezim pada saat itu dengan demonstrasi di jalan. Ada selisih dua puluh tahun dan pola gerakan yang ada sudah berubah, hal itu menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada pola-pola gerakan yang baru dari golongan pemuda di Indonesia kedepannya, hanya sajaInovasi-inovasi baru tentang pola gerakan tersebut yang mungkin belum ditemukan.

      Adapun pemuda yang berpikiran di hari "sumpah pemuda" ini untuk rebahan saja, barangkali dari kegiatan tersebut ternyata sedang memikirkan kemajuan bangsa ini, pola gerakan pemuda yang baru ataupun dalam otaknya sedang memformulasikan teknologi-teknologi canggih untuk kemajuan peradaban. Memasuki era dimana teknologi semakin canggih, hal ini harus disikapi dengan bijak oleh pemuda. Inovasi-inovasi baru dalam dunia teknologi terus bermunculan, dari segi positif ini pemuda seharusnya ikut berpartisipasi memberikan sumbangsih berupa teknologi yang kedepannya dapat membantu Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang mandiri dan produktif, tidak lagi hanya menjadi bangsa yang konsumtif. Dalam mewujudkan semua harapan tersebut sangat penting untuk menjaga sebuah semangat yang ada dalam diri kita.


Hidup Pemuda Indonesia!
Hidup Mahasiswa Indonesia!
Semangat Berjuang!
Selamat Hari Sumpah Pemuda



[1] Angga Murjana, Isi Sumpah pemuda yang Asli-Pengertian, sejarah, ikrar, hari, Rumus-rumus.com. https://rumus-rumus.com/isi-sumpah-pemuda/.


Penulis :


Muhammad Fatahillah

(Ketua Bidang Hikmah PK IMM AVERROES FT UMS 2019/2020)


Lebih baru Lebih lama