Dengan mengusung tema besar yang menyoroti peran budaya dalam
membentuk karakter serta meningkatkan empati sosial, acara ini berhasil menarik
perhatian mahasiswa umum dan khususnya kawan-kawan IMM se-cabang Kota Surakarta.
Panggung Budaya ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang
refleksi akan pentingnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai penampilan seni tradisional dan modern menghiasi panggung,
mulai dari tari-tarian daerah, pertunjukan musik, hingga pembacaan puisi. Pada
malam istimewa ini, sejumlah penampilan turut memeriahkan acara, di antaranya: Djaga
Tjakra (Kader IMM Averroes angkatan 2023) dengan suguhan seni tari budaya yang
khas, Abhiwara (Kader IMM Averroes angkatan 2022) yang menghadirkan campuran
tari dari berbagai daerah, Amarta (Kader IMM Averroes angkatan 2024) dengan
pertunjukan drama yang memukau, Pembacaan puisi oleh IMMawan David (Pimpinan
IMM Averroes) yang menggugah rasa kekeluargaan dan kenangan selama berada di
IMM, Bajinggo (Komunitas IMM Averroes) penampilan musik dengan kreasi seni
mereka, Band dari Cabang PC IMM Surakarta yang tampil spesial dalam rangka
launching lagu baru dari cabang, Tim Tari IMM Siti Munjiyah FKIP dengan tarian
yang menawan, dan acara ditutup dengan megah oleh Seni Musik Teknik Mesin
(SMTM) yang menyajikan 4 lagu yang spesial untuk Milad IMM ke-61.
Ketua Umum PC IMM Kota Surakarta turut memberikan pandangannya
dalam acara ini. Beliau menyampaikan bahwa:
"Budaya adalah cermin peradaban, jalan bagi ilmu, dan jembatan
bagi empati. Melalui Panggung Budaya IMM Averroes, kita bukan hanya merayakan
estetika, tetapi juga meneguhkan warisan sebagai instrumen edukasi. Dengan upaya
demikian, Trikoda tiap kader tidak akan menjadi barang kosong."
"Di semarak Milad ke-61 IMM, romantisasi budaya bukan sekadar
nostalgia, melainkan upaya menyatukan intelektualitas dan moralitas dalam
bingkai perjuangan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menghadirkan
panggung ini sebagai ruang dialektika dan transformasi." ujarnya
Antusiasme tinggi tampak dari para peserta yang memenuhi ruangan hingga akhir acara. Banyak dari mereka mengaku mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana budaya dapat dijadikan sebagai instrumen edukasi yang efektif.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan Panggung Budaya dapat
menjadi agenda rutin yang terus menginspirasi masyarakat dalam menjaga serta
memanfaatkan warisan budaya untuk kemajuan bangsa. Budaya bukan hanya
identitas, tetapi juga jembatan untuk membangun peradaban yang lebih berempati
dan berkarakter.