Pendidikan Al-Fikra
PK IMM Averroes FT UMS
Pendidikan Al-Fikra merupakan
program kerja yang bertujuan untuk menanamkan ideologisasi Muhammadiyah, ke
IMMan, Al-Islam, keperempuanan dan pengetahuan umum pada diri kader. Dengan
pelaksanaan kegiatan Pendidikan Al-Fikra ini diharapkan makin terbentuknya
ideologi dari para kader serta dapat menjadi bekal mereka untuk kegiatan
kedepannya. Pendidikan Al-Fikra di tahun ini menggunakan konsep forum diskusi
yang dilaksanakan selama lima hari dengan tujuh pemateri.
Pada tahun ini Pendidikan Al-Fikra dimulai
sejak Sabtu, 3 Desember 2022 dengan materi terkait Al-Islam yang disampaikan
oleh IMMawan Askar Nashirudin Rosyid, yang memuat pengertian akal dan wahyu,
lalu dilanjut dengan keselarasan akal dan wahyu, lalu dibagi menjadi forum
group discussion yang masing - masing kelompok diberikan studi kasus untuk
didiskusikan dengan anggota kelompoknya selanjutnya mereka di suruh untuk
mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain memberikan pendapatnya
mengenai hasil diskusi kelompok tersebut.
Pendidikan Al-Fikra yang kedua
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Desember 2022 dengan materi tentang Ideologisasi
Muhammadiyah yang dibawakan dengan cara bedah film “sang pencerah” dimana waktu
pemutaran film sambil dijelaskan tentang yang terjadi pada adegan dalam film
tersebut. Pada materi kedua ini disampaikan oleh IMMawan Ilyasa Abdurrokhim.
Kemudian pada hari ketiga yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Desember 2022, Pendidikan Al-Fikra
dilaksanakan dengan dua materi sekaligus yaitu terkait Ke-IMM-an yang
disampaikan oleh IMMawati Fika Annisa’ Sholihah dan materi keperempuanan yang
disampaikan oleh IMMawati Nabila Asma Darojah. Materi ke IMM-an dengan
pembahasan awal, pengertian dan kedudukan IMM, lalu dilanjut dengan tujuan dari
terbentuknya IMM setelahnya, pembahasan tentang trilogi IMM, lalu dilanjut
dengan tri kompetensi dasar dan enam penegasan lalu, selanjutnya tanya jawab
dengan pemateri setelahnya dilanjut dari peserta untuk memaparkan apa yang
ingin mereka dapatkan di IMM lalu dijeda sholat maghrib sampai pukul 19.30 WIB.
Selanjutnya dilanjut materi tentang keperempuanan, dengan pembahasan awal yaitu
kondisi perempuan pada zaman dahulu, dan lalu kondisi perempuan pada sebelum
dan sesudah adanya agama islam , lalu bentuk diskriminasi perempuan pada zaman
islam, dan sejarah pergerakan perempuan pada zaman modern lalu dilanjut dengan
games lalu diutup.
Pada hari ke empat yang
dilaksanakan pada Sabtu, 24 Desember 2022 dengan materi filsafat yang
disampaikan oleh IMMawan David Aprilianto, dimulai dengan pembahasan pengertian
dari filsafat, lalu tokoh – tokoh filsafat dengan pemikirannya, dan sejarah
pemikiran filsafat, lalu dilanjut dengan objek filsafat dan cabang cabang
filsafat dan lalu dilanjut dengan pembahasan alegori gua dari filsafat plato
dan ditutup dengan tanya jawab.
Kemudian pada hari Ahad
tanggal 25 Desember 2022 yang sekaligus hari terkahir dari pelaksanaan
Pendidikan Al-Fikra dilaksanakan dua materi yaitu analisis sosial yang
disampaikan oleh IMMawan Hanif Abdul Aziz dengan judul materi jiwa sosial
mahasiswa dan materi kedua terkait Gerakan Mahasiswa yang disampaikan oleh
IMMawan Rohmad Mucharom. Materi analisis sosial diawali dengan pembahasan
tentang apa itu mahasiswa dan peran manusia alam kehidupan sosial masyarakat,
lalu dilanjut dengan sejarah singkat berdirinya muhammadiyah dan peran kader
IMM yang humanis untuk menumbuhkan rasa empati dan simpati, lalu ditutup dengan
ice breaking. Selanjutnya materi gerakan mahasiswa dengan inti pembahasan
tantangan yang dihadapi ditengah era perkembangan teknologi ini, dengan
pembahasan awal era gerakan mahasiswa yang dibagi menjadi 4 era, dan dilanjut
tentang tantangan gerakan mahasiswa, lalu dilanjut dengan pentingnya mahasiswa
untuk dapat berfikir kritis, analisis, dan responsif, dan dilanjut tentang
pentingnya kepedulian mahasiswa terhadap masalah dinegeri ini, dan dilanjut
tentang pentingnya pola pikir high oreder thinking skill dan peran kita sendiri,
diakhir materi peserta dibagi kedalam dua kelompok yang selanjutnya diberikan
tugas untuk menganalisis permasalahan yang ada disekitarnya beserta dengan
solusi yang diberikan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
Di hari terakhir kegiatan,
diadakan makan bersama antara kader dan pimpinan di komisariat. Diharapkan
melalui kegiatan ini kedekatan antara kader dan pimpinan juga dapat terjalin
semakit erat lagi.
0 Komentar