1.  


BONEKA ARWAH

IMMawati Syalma Rusdiana 

     Spirit doll, atau yang lebih sering dikenal dengan boneka arwah menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Apalagi ketika sejumlah public figure mulai mengadopsi dan memperlakukan boneka tersebut layaknya seorang anak sungguhan. 

    Boneka hantu juga digunakan sebagai metode penyembuhan. Dikatakan bahwa proses pembuatan dan perawatan boneka akan menyembuhkan hati Anda. Boneka hantu bisa menjadi cermin atau jembatan bagi diri mereka sendiri. Juga, boneka hantu bisa menjadi teman, dan semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk itu, semakin Anda akan mencintainya. Anda dapat berbagi rahasia yang tidak dapat dibagikan kepada siapa pun. Berbagi hal-hal pribadi ini dapat menghibur, karena beban dibagi. Apapun yang terjadi, baik atau buruk, boneka ini sebenarnya tidak bernyawa dan pasti akan menerima apapun yang dilakukan pemiliknya. Kemudian memiliki boneka arwah diyakini dapat membuat seseorang merasakan kegembiraan hidup  boneka ini dan mulai menyembuhkan diri Anda sendiri.

    Namun, boneka hantu tidak selalu menggemaskan. Beberapa boneka hantu diketahui  bergerak dan bahkan bertindak di luar pemahaman manusia. Sebagai, 

1.   Boneka Okiku. Boneka  Jepang ini memiliki kisah sedih di balik keberadaannya. Boneka ini milik seorang gadis bernama Okiku yang meninggal kemudian. Ketika Okiku meninggal, keluarganya percaya bahwa roh Okiku ada di tubuh boneka itu dan rambut  boneka itu tumbuh. Saat ini boneka tersebut disimpan di Kuil Mannenji di Hokkaido.  

2.  Boneka Mandy. Boneka ini konon berasal dari Inggris atau Jerman dan konon memiliki kekuatan supranatural. Menurut satu cerita, Mandidol mengikuti instruksi tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya. 

3.   Robert Dolls. Boneka  Amerika konon dimiliki oleh seorang penulis bernama Robert Eugene Otto. Boneka itu dikabarkan mampu bergerak dan menghasilkan tawa yang menakutkan.  

4.  Boneka Annabelle. Salah satu boneka hantu paling populer, masih  dari Amerika Serikat. Boneka ini konon pernah dimiliki oleh anak seorang  perawat pada tahun 1970-an. Boneka tersebut konon diganggu oleh hantu bernama Annabel, yang sering meneror anak-anak pemiliknya.

    Arwah adalah rahasia kuno dari harta pengetahuan manusia. Bagi masyarakat Mesir kuno, alam keabadian tidak berbeda dengan kehidupan di dunia yang membutuhkan makanan, minuman, dan perbekalan untuk menghadapi sang penguasa alam semesta. Dalam persepsi bentuk kehidupan antara tubuh dan pikiran, mereka menganggap bahwa kehidupan setelah mati adalah hidup abadi dengan tubuh, sehingga arwah orang yang sudah meninggal tadi, harus diberi wadah untuk tinggal agar bisa menjalani kehidupan abadinya. 

    Ternyata boneka arwah sendiri sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu. Keberagaman budaya di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa boneka arwah tersebut ada sejak  zaman dahulu hingga sekarang. Contohnya, pada tahun 1929, muncul visualisasi dari Nyi Blorong, bahkan jika diteliti lebih jauh, masyarakat pedalaman di Indonesia jauh lebih lama mengenal spirit doll atau boneka arwah tersebut. 

    Diyakini oleh orang-orang kuno bahwa semua makhluk hidup, termasuk benda mati, memiliki kehidupan. Hal ini mendorong munculnya animisme dan dinamisme. Pada dasarnya kedua kepercayaan ini meyakini adanya roh yang bersemayam di semua benda, di mana mereka dapat berinteraksi bahkan mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, memanifestasikan dirinya dalam bentuk sesembahan dan pemujaan.

    Agama-agama primitif memiliki kekhasan yang berkaitan dengan kekuatan alam. Mereka memujanya dalam bentuk roh, arwah leluhur, dan dewa-dewi yang mengatur semua kegiatan mereka sehari-hari. Dan kisah pemujaan terhadap kekuatan gaib mengarah pada pengakuan keberadaan Tuhan sebagai kekuatan terbesar untuk mengatur segalanya. Mereka percaya bahwa dunia ini diciptakan oleh nenek moyang mereka. Yang arwahnya menjadi penguasa dengan merasuki tubuh mereka atau benda mati di sekitar mereka.

    Salah satu contohnya adalah budaya di suatu daerah pelosok di pulau Jawa tentang pandangan mereka tentang arwah orang yang sudah meninggal. Kematian bukanlah sesuatu yang bisa disebut akhir bagi masyarakat di desa tersebut, wujud orang yang kembali ke tempat asalnya, atau dalam bahasa Jawa yang dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadi. 

    Penebusan, bagi orang yang telah meninggal suatu bentuk permaafan yang disebut ritual,  yang dilakukan oleh keluarga yang telah ditinggalkan. Dalam kegiatan persembahyangan atau ritual, biasanya tidak hanya dari satu daerah saja, tetapi juga dari luar daerah tersebut. Biasanya hal ini disebabkan oleh sebaran tempat tinggal  keluarga yang menikah dan bergabungnya keluarga baru. Kegiatan doa yang berlangsung disebut  sangon cilik karena dilakukan hanya  dengan membaca doa dan membuat boneka. Boneka-boneka tersebut didandani untuk dikenakan di acara tersebut dengan tujuan, arwah orang yang telah meninggal tadi akan masuk kedalam boneka tersebut dan ikut berdoa. 

    Kepercayaan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa yang dikenal dengan Kejawen , mencakup berbagai aspek supranatural atau gaib. Kepercayaan ini sudah ada jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia. Orang-orang tentu percaya sebagai bagian dari pandangan hidupnya melalui berbagai pengalaman yang bermakna. Ada banyak pandangan tentang kehidupan manusia, khususnya bagi orang Jawa, seperti falsafah Jawa kuno yang mengajarkan arti hidup kepada orang Jawa. Tentu saja, filosofi ini lahir dari pengalaman langsung, digunakan sebagai pedoman perilaku, dan ada untuk menjadi cara hidup. 

     Pada dasarnya masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat  yang religius. Tingkah laku masyarakat Jawa sehari-hari sangat dipengaruhi oleh alam spritual pikiran. Dalam  kehidupan sehari-hari, orang Jawa memiliki hubungan khusus dengan alam. Ide kosmogoni di alam adalah ide Jawa, dan orang Jawa telah menciptakan tradisi dan ritual yang berkaitan dengan penghormatan terhadap alam di mana mereka tinggal. Orang Jawa dikenal agamis, namun tetap percaya pada misteri. Kepercayaan tersebut seperti berikut ini.

1.   Santet, Sihir atau Gunaguna (Jawa: tenung, teluh) adalah upaya  seseorang untuk menyakiti orang lain dari jarak jauh. Dengan ilmu hitam. Sihir dilakukan di berbagai jenis media seperti rambut, foto, boneka, dupa, dan berbagai jenis bunga. Orang yang terkena sihir menyebabkan kecacatan dan kematian. Ilmu sihir sering dilakukan oleh orang  yang memiliki dendam terhadap orang lain.

 

2.     Wangsit, sering disebut sebagai ilham, hidayah, tuntunan atau perintah dan bisikan supranatural dari  Tuhan Yang Maha Esa. Wahyu diterima ketika seseorang sujud pada usia tertentu untuk menyembah  Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semua orang dapat menerima wahyu. Hanya orang terpilih yang bisa menerimanya. Yang terpilih pada umumnya  adalah orang yang antusias terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan antusias mengejar kehidupan manusia dan kebenaran kehidupan di  dunia ini. Seseorang juga dengan tulus mempraktikkan apa yang disebut perilaku, yaitu  berbagai bentuk puasa, seperti tidak makan atau minum selama jangka waktu tertentu. 

3.   Kepercayaan terhadap roh, sebuah sistem kepercayaan  berkembang pada awal era manusia. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan lain di luar diri mereka sendiri. Jadi mereka mencoba mendekati kekuatan . Rahasianya adalah melakukan berbagai ritual, termasuk pemujaan,  sesaji, dan ritual lainnya.

    Kajian tentang keyakinan tentu rumit karena ukuran keyakinan ada pada diri sendiri. Bahkan jika keyakinan ini tampaknya tidak masuk akal. Asal usul pengetahuan manusia pada awalnya didasarkan  pada keyakinan manusia tentang sesuatu  di luar diri sendiri. Batasan pemikiran manusia purba memunculkan pengertian pengetahuan tentang kekuatan untuk menciptakan keajaiban atau sesuatu yang misterius atau takhayul. Dengan berkembangnya ilmu  pengetahuan dan teknologi, manusia perlu mulai berpikir  secara rasional. Namun  kenyataannya, masyarakat Jawa yang agamis dan cukup modern masih percaya pada misteri.

    Beberapa masyarakat tidak memiliki konsep  agama. Peristiwa perubahan sosial telah  mengubah arah dan makna agama, namun belum berhasil menghilangkan eksistensi agama dalam masyarakat. Kajian Agama akan terus berkembang dan menjadi kajian yang sangat penting.  Karena  universalitas agama di masyarakat, studi tentang kemasyarakatan tidak dapat diselesaikan tanpa mempertimbangkan agama sebagai salah satu faktornya.

    Mempelajari agama sangat sulit karena melihat sesuatu tentang keyakinan dan ukuran kebenaran adalah keyakinan. Evans Pritchard, salah satu pelopor tradisi antropologi sosial Inggris, memiliki pengalaman ini. Ia  mengatakan  dilema mempelajari agama adalah memahami realitas agama hanya dipahami  oleh orang yang mengamalkan agamanya sendiri. Pernyataan ini dibesar-besarkan karena  sulit baginya untuk menjelaskan  fenomena ketaatan penganut agama.

    Mereka yang menghadapi perkembangan zaman saat itu tidak dapat menarik diri dari pengaruh budaya yang akan datang, terutama bagi mereka yang pernah hidup di zaman penjajahan atau kolonialisme, seperti negara Indonesia. Penduduk Indonesia  dijajah oleh Belanda selama sekitar  350 tahun dan oleh Jepang  selama 3,5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, akulturasi dan asimilasi budaya yang diterima masyarakat tidak dapat dihindarkan. Akulturasi itu sendiri adalah proses  sosial yang muncul berangsur-angsur menggerogoti budaya asli dan menghadapi kebiasaan baru yang menjelma menjadi budaya baru. Asimilasi merupakan percampuran budaya yang dihasilkan dari masuknya budaya asing dan masuknya ke dalam masyarakat, tetapi tidak mengesampingkan budaya asli  penduduk, sehingga kedua budaya bercampur. 

    Kepercayaan terhadap ruh yang  melekat pada masyarakat, diturunkan secara turun-temurun dalam bentuk perayaan untuk mendoakan kerabat yang meninggal sebelum bulan suci Ramadhan. Jika acara  atau hajatan tidak terjadi, dianggap  yang  memutuskan hubungan dengan almarhum.  Teguran (Motogimoyu) adalah jenis sabotase makhluk halus yang mati pada kerabat yang masih hidup jika mereka tidak melakukan tradisi. Misalnya, acara Ruh dan Taliran diadakan untuk mendoakan keluarga yang meninggal agar mendapat tempat yang layak dari Allah SWT. Masyarakat juga mempercayai adanya tempat keramat yang diyakini terdapat penghuni makhluk gaib yang dipercaya dapat membantu mereka untuk memberikan kemudahan hidup.

    Adanya fenomena adopsi boneka arwah ini mulai ngetren di tahun 2016. Namun pada 2021, memiliki boneka tersebut mulai menjadi tren di pertengahan tahun 2021. Tren boneka arwah menyebar di banyak negara. Boneka tersebut juga dijual dalam kisaran harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Beberapa boneka ini penuh dengan hantu yang diyakini memahami perasaan pemiliknya. Kegunaan boneka hantu ini biasanya untuk bermeditasi atau menyembuhkan trauma mendalam  seseorang.

    Fenomena boneka ini bukan pertama kali terjadi. Di film-film barat, sebuah boneka berukuran kecil sering kali dipakai sebagai media untuk melukai orang. Boneka itu diritualkan sedemikian rupa, kemudian ditusuk dengan jarum dan orang yang menjadi sasaran akan terluka atau sakit. 

    Menurut Julia Inglis, sang pembuat boneka di situsnya Scared Familiar, boneka arwah digunakan sebagai cerminan pemiliknya. "Boneka hantu adalah cermin dan jembatan untuk diri kita sendiri dan mungkin tidak bisa diekspresikan," tulis Julia. Boneka juga bisa menjadi teman atas permintaan pemiliknya.

    Queen Athena, ibu dari boneka hantu Bali,  mengatakan bahwa mereka yang mengadopsi boneka hantu biasanya memiliki maksud tertentu, seperti ingin menjadi kaya atau diselamatkan dari mara bahaya. Mereka yang bisa mengemas hantu menjadi boneka biasanya memberikan perbekalan tersebut kepada hantu yang ingin mereka adopsi. Sang Ratu mengatakan bahwa roh boneka itu menyesuaikan dengan sifat dan kebutuhan orang tua asuh. Oleh karena itu, pengangkatan boneka hantu memerlukan izin dari keluarga calon orang tua asuh dan biodata seperti nama, tanggal lahir, dan golongan darah.

    Islam mengharamkan orang yang percaya terhadap roh atau meyakini perkara yang ghaib. Keyakinan ini berlanjut menjadi khurafat atau takhayul. beagama Islam tapi melakukan hal yang menjauhkan dari ajaran Agama.

    Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Faozan Amar pun angkat bicara. Menurut Faozan Amar, hukum spirit dolls tersebut bisa beragam. Jika boneka itu disimpan sekadar untuk koleksi dan bermain saja maka hal ini dinilai boleh (mubah). Sebaliknya, jika pemilik spirit dolls adalah umat Islam dan menganggap boneka itu bisa membawa mudarat atau keberuntungan, maka hal demikian dinilai bisa masuk dalam kategori mencederai akidah tauhid. Karena mengancam akidah, maka hukum mubah menyimpan boneka berubah menjadi makruh dan bahkan berdosa untuk kasus umat Islam yang merawat spirit dolls.

    Maka sebaiknya daripada uangnya digunakan untuk memelihara boneka lebih baik dananya digunakan untuk memelihara anak yatim piatu yang memang membutuhkan.

    Dadang Kahmad, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah mengungkapkan, menurut kaidah ilmu pengetahuan, hantu tidak mungkin masuk ke dalam boneka. Karena itu, ia percaya bahwa boneka hantu tidak sesuai dengan sains dan  agama. Menurut ajaran Islam, arwah sudah disimpan oleh Allah di alam barzah, baik atau buruk, mereka beristirahat dan tidak dapat dipanggil atau diminta bantuan. Ajaran Islam tidak mengizinkan memelihara boneka. Kecuali boneka itu hanya mainan. Dalam hal Islam, segala sesuatunya berlandaskan tauhid, yaitu hanya beribadah dan mencari ridha Allah Ta’ala. Tidak boleh meminta kepada selain Allah.

    Mainan boneka boleh saja, asalkan hanya sekedar hobi. Biasanya anak kecil dan remaja putri suka mengoleksi boneka. Rasulullah SAW, tersenyum melihat boneka kuda bersayap milik Siti Aisyah. Masalahnya, tentu saja, jika boneka dianggap sebagai anak  hidup yang dibeli oleh puluhan juta orang, itu terlalu banyak. Yaitu, Mubarzdzir dan Israf yang dilarang. Kalaupun boneka itu dijadikan tempat hantu atau roh, hukumnya haram. Jelas Haram untuk berpikir bahwa boneka memiliki kekuatan untuk membawa keberuntungan dan kebahagiaan, dan bahkan memuja makanan dan ketenaran. Jika boneka itu disembah maka akan menimbulkan Syirik, karena menyekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya.

    Hudaniah, S Psi M Si psikolog Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan, boneka hantu sebenarnya adalah boneka biasa. Boneka hantu sebenarnya adalah boneka, benda mati yang  sangat mirip dengan manusia dan bayi. Untuk kecanggihan perkembangan teknologi saat ini. Menurut Hudaniah, popularitas boneka hantu terletak pada fakta bahwa orang meniru perilaku tokoh masyarakat. Diketahui, awal mula ramainya boneka hantu tersebut karena ada seorang publik figur yang memilikinya dan menampilkannya di media sosial. Boneka arwah atau Boneka Hantu adalah boneka kuno yang dikenal dan dicintai oleh banyak budaya di seluruh dunia. Boneka hantu bisa berupa patung tokoh keramat, leluhur, bidadari, dewa, dan dewi.  Boneka ini digunakan untuk upacara spiritual dan keagamaan,  dari doa hingga meditasi. Boneka-boneka ini biasanya ditempatkan di altar dan gereja dan tunduk pada dedikasi

    Kementrian Agama juga menyatakan tren ini bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan. empercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah SWT. Mereka yang memberikan apresiasi kepada boneka selalu mendapatkan tantangan dari ajaran-ajaran agama besar. Dan dalam hal ini, banyak kebudayaan-kebudayaan menjadi punah karenanya.  

    Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia telah berperan dalam mewujudkan kehidupan manusia di planet ini. Keberadaan Islam di tengah masyarakat sudah memiliki budaya tersendiri. Melihat hal ini, kita dapat melihat bahwa Islam dan budaya lokal akhirnya mengalami percampuran yang sangat cepat dari ajaran Islam sangat beragam. Namun, di garis depan dalam komunitas Muslim, adalah besumber hukum Islam berdasarkan Al Quran dan Sunnah.

    Penamaan agama al-Islam menunjukkan bahwa itu berarti esensi agama dalam. Sikap ketaatan kepada Tuhan diajarkan tidak hanya oleh ajaran Tuhan kepada hamba-hamba Tuhan, tetapi juga oleh Tuhan, yang dikaitkan dengan hakikat manusia. Ketaatan dan sikap ketaatan adalah sikap kodrat setiap orang, sehingga agama yang sah tidak sebatas sikap ketaatan kepada Tuhan (Al Islam). Artinya, setiap orang yang mengajarkan ketaatan kepada Sang Pencipta Yang Maha Esa.

    Islam adalah agama  yang  diturunkan pada nabi Muhammad SAW untuk diturunkan kepada umat manusia oleh Allah SWT. Islam berisi ajaran Allah, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah. Oleh karena itu, agama ini  sempurna dan selalu sesuai dengan tingkat perkembangan manusia. Sejak turunnya, peradaban telah melewati peradaban hingga peradaban manusia terakhir (Toto Suryana, 2007: 30).

    Kepercayaan yang tradisional dan animistik, tanpa filosofis atau pelajaran misterius. Misalnya kepercayaan Peramine, Perebeg Tapanuli, dan kepercayaan Dayakdi Kalimantan disebut Karingan. Kepercayaan tersebut terdapat di beberapa pulau terpencil, yang penduduknya sering disebut dengan penduduk asing. Sekelompok doktrin dengan filsuf dan mistisisme di kelompok ini disebut mistisisme. Kelompok misterius ini akhirnya menyebut dirinya  dalam perkembangannya: Golongan Kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. 

    Elastisitas esensi budaya Indonesia, karakter keindonesiaannya dapat dipertahankan. Meski mayoritas penduduk Indonesia  beragama Islam, namun sikap keberagamaan mereka sehari-hari dipupuk dengan antusias dan oleh agama asli Indonesia yang kaya, yang tidak mau disalip oleh agama asing. Mengapa demikian? Islam tidak berakar dalam jiwa orang Indonesia asli, menurut ungkapan J.W.M.

    Bakker karena “belum adanya evolussi teologis Muslim terhadap keruhanian agama-agama lain”, yang menjadi ciri khas animisme dan diamisme adalah menganut kepercayaan ruh dan daya ghaib yang bersifat aktif.

    Tentu saja, di dunia ini  dipenuhi dengan berbagai macam roh gaib yang dapat mendukung atau mengganggu kehidupan manusia, semua ritual atau meditasi keagamaan animisme, yang bertujuan untuk  mempengaruhi roh dan kekuatan gaib.

    Bahkan melalui meditasi dan dukun Pelewangan, koneksi langsung dibuat untuk mencari bantuan dari roh dan kekuatan gaib. Agama dan dinamisme animisme tentu saja menumbuhkan kelompok-kelompok yang berperan sebagai pendeta, perantara, dukun, atau orang tua yang memiliki hubungan langsung dengan semua makhluk halus yang menguasai kesaktian. Animisme dan dinamisme telah menyebabkan perkembangan perdukunan, ilmu klinis dengan rumusan pengucapan yang dianggap magis.

    Oleh karena itu, masalah bagi umat Islam. Karena kepercayaan akan adanya dan kesaktian yang aktif  sangat bertentangan dengan Islam. Hadist Nabi Muhammad SAW menegaskan hal ini. Ketika putra Adam  meninggal, semua tindakannya terputus dan tidak ada  yang bisa berbuat apa-apa lagi. Itulah yang dimaksud dengan istilah pikiran pasif. Prinsip monoteistik menekankan bahwa jiwa manusia mulai mengalami penderitaan di kuburan ketika perilaku di dunia buruk. Di sisi lain, dia akan senang ketika tindakannya baik. Islam membebaskan  segala bentuk roh dan kekuatan gaib yang berhubungan dengan kekuasaan Allah SWT. 

    Sejak Islam  lahir di dunia ini, islam telah menjadi agama yang membawa berkah bagi  seluruh dunia. Hal ini tentu membawa Islam ke dalam bentuk ajaran agama yang dapat melindungi keragaman manusia di planet ini. Islam sebagai  agama universal sangat menghargai keberadaan budaya yang ada pada masyarakat, sehingga keberadaan Islam di tengah-tengah masyarakat tidak bertentangan dengan dirinya sendiri, Islam dapat hidup  di tengah-tengah masyarakat. Di sini sebenarnya memainkan peran Islam, yang dapat membuktikan posisinya sebagai ajaran yang fleksibel untuk memahami kehidupan masyarakat. 

    Hal ini sangat sesuai dengan  keadaan Indonesia saat ini, dimana Islam dapat tumbuh dan menyebar di Indonesia dan telah banyak dianut oleh sebagian besar orang Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Dengan Islam di Indonesia, di mana menganut budaya lokal dari masyarakat Indonesia saat itu, bisa masuk dengan lancar tanpa kekerasan. Hal ini disebabkan ajaran Islam, yang menghargai pluralitas masyarakat. Banyak studi sejarah dan budaya menunjukkan bagaimana Islam memainkan peran utama dalam perkembangan budaya Indonesia. Hal ini  dapat dimaklumi karena Islam adalah agama bagi mayoritas penduduk Indonesia. Perkembangan budaya daerah adalah bagaimana nilai budaya Islam sangat terintegrasi dengan nilai budaya tanah air, baik dalam seni budaya, tradisi, maupun peninggalan fisik. Sementara itu, perkembangan kebudayaan nasional telah membuktikan dalam sejarah peran  Islam dalam membentuk visi persatuan dan kesatuan bangsa. Islam memiliki potensi untuk berhubungan dengan budaya daerah yang berbeda. 

    Dengan demikian dapatlah dipahami jika kebatinan itu mudah tumbuh di negara Indonesia, terutama di tanah Jawa, terutama lagi di Jawa Tengah. Karena dasar-dasar untuk itu memang telah ada. Sebab sebelum agama Islam masuk ke negeri ini, di Indonesia sudah terlebih dahulu agama lain, yaitu agama Hindu dan Budha, kedua agama yang berasal dari timur lebih banyak tertuju kepada urusan kerohanian atau kejiwaan dan memandang bahwa benda adalah maya belaka, yang suatu pada hakikatnya tiada. 

    Saran yang direkomendasikan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat dan pengawasan terhadap masyarakat primitif yang sering melaksanakan kegiatan ritual yang jauh dari anilai-nilai Islam, hendaknya selalu para tokoh agama sering juga memberika pencerahan melalui dakwah bahwa percaya terhadap roh merupakan perbuatan syirik dan dosa besar dan agar terhindar dari hal-hal berbau syirik yang dapat merusak keimanan mereka kepada sang Khalik. 


 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

             Abdul Suhaili. (1975). Perinsip-perinsip Islam, Bandung: PT. Al-Marif 

Mustofa, Agung. 2015. Jejak Sang Nyawa. Surabaya: Padma Press

         Abdul, Majid., Yusuf, Muzakir. 2001. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Presada

            Herniti, Ening. 2012. Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Santet, Wangsit, Dan Roh Menurut Perspektif Edwards Evans-Pritchard. Thaqafiyyat. Vol. 13 No. 2. Desember 2012

            Ali, H.A Mukti. Agama-Agama di Dunia. Yogyakarta: IAIN SunanKalijaga Press, 2000. 

Indraini, Anisa. 2022. Sejarah Boneka Arwah: Muncul Saat Krisis 1929, Mimpi Bisa Bikin Kaya. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5889916/sejarah-boneka-arwah-muncul-saat-krisis-1929-mimpi-bisa-bikin-kaya/2. (Di akses pada tanggal 10 Januari 2022)