Melahirkan Kemandirian Perempuan



Melahirkan Kemandirian Perempuan

            Perempuan adalah generasi penerus, tanpa adanya perempuan bangsa ini tidak akan berkembang, tentunya bangsa ini tidak ingin generasinya lemah. Perempuan harus mengambil peran dalam banyak hal unuk mewujudkan generasi yang baik dan maju. Di dunia ini jumlah perempuan dengan laki-laki sudah terlihat jelas banyak perempuan, namun kuantitas yang dimiliki perempuan jika tidak dibarengi denga kualitas, maka sama saja akan sia-sia. Banyak yang mengatakan baik buruknya suatu negara itu dapat dilihat dari kualitas penduduk perempuannya, disinilah kualitas dari diri seorang perempuan sangat dibutuhkan dalam perannya membawa perubahan dan membawa kemajuan pada bangsa ini. Perempuan memiliki tanggung jawab yang besar dalam melahirkan gerenasi yang berkemajuan, karena seperti yang diketahui banyak orang, pendidikan pertama jelas terlahir dari rumah, dari diri seorang perempuan.

            Hal di atas dapat disimpulkan bahwa perempuan merupakan tonggak berdinya bangsa ini, tonggak yang menentukan dari kuat atau tidaknya suatu negara. Namun, perempuan kadang sering lupa dengan bahwa mereka berhak untuk ikut andil di tengah-tengah masyarakat, berhak untuk mendapatkan ilmu, dan berhak untuk dikenal kecerdasannya. Lalu, seperti apa perempuan yang dibutuhkan pada era ini? Bagaimana perempuan dapat berkontribusi melalui karya yang nyata? Perempuan yang dibutuhkan di era ini, tentunya perempuan yang memperluas ilmu pengetahuannya, perempuan yang berpikir cerdas, perempuan yang berani, perempuan yang peka.

            Memperluas wawasan menjadi hal yang tidak asing lagi di era ini, banyak orang yang berlomba-lomba untuk memperluas wawasannya, baik dengan pendidikan formal maupun non formal. Hal tersebut dilakukan baik perempuan maupun laki-laki. “Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, yang penting cantik bisa mengikuti style perkembangan zaman” “Perempuan tak perlu sekolah tinggi-tinggi, yang namanya perempuan pasti ujung-ujungnya di dapur”. Masihkah ada yang berpikiran seperti itu? Masihkan ada perempuan yang memakai landasan itu? Pernyataan-pernyataan tersebut menumbuhkan inferior karena tingkat pendidikan. Pernyataan-pernyataan tersebut salah, karena jelas disebut di salah satu hadist yang berbunyi, “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”(HR. Ibnu Abdil Bar). Jadi tidak ada alasan untuk setiap orang mengeluarkan pernyataan bahwa perempuan tidak layak untuk mendapatkan wawasan yang luas atau pendidikan yang tinggi. Wawasan yang luas sangat penting bagi perempuan, karena wawasan itu merupakan pondasi yang kuat untuk seseorang dapat melangkah. Tidak akan jelas arah setiap orang untuk melangkah jika tidak dibarengi ilmu yang memadai yaitu wawasan yang luas.

            Berpikir cerdas dan berani menjadi landasan utama perempuan masa kini untuk bergerak. Berpikir cerdas dan berani dalam hal apapun, baik cerdas dan berani dalam menyampaikan pendapat maupun cerdas dan berani dalam pengambilan keputusan. Dengan berani menyuarakan pemikiran sebagai perempuan dan tak henti-hentiyna dalam menuntut ilmu, hal tersebut dapat membuat perempuan benar-benar menjadi lebih cerdas dan berani dalam menyikapi sesuatu. Peka terhadap lingkungan sekitar, peka terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar . Hal itu harus dimiliki sebagai seorang perempuan, karena sesuatu yang terjadi di sekitar kita perlu dikritisi. Perempuan sebagai anggota masyarakat tentunya memiliki peran juga dilingkungan sekitarnya. Perempuan dapat membagikan ataupun dapat menerapkan ilmu yang ia miliki kepada lingkungannya, dengan itu ilmu yang dimiliki dapat bermanfaat.

            Namun, untuk menjadi perempuan masa kini yang berkualitas, yang dapat memberikan perubahan dan kemajuan terhadap lingkungan sekitar perlu untuk rasa percaya diri, perlu untuk menumbuhkan mindset kepada diri perempuan bahwa “perempuan itu setara”. Perempuan harus berani mengambil keputusan bahwa mereka setara dengan laki-laki. Hidup dalam suatu lingkungan jelas dapat dirasakan bahwa tuntutan-tuntutan yang datang sangat banyak terhadap suatu indivitu apapun itu labelnya, tuntutan selalu ada. Dengan adanya tuntutan, perempuan harus berani untuk mengambil keputusan untuk melangkah. Perempuan mau menjadi konformis dengan mengikuti tuntutan, atau bangkit untuk melawan tuntutan yang datang. Jika perempuan tidak kuat dengan tuntutan yang ada maka akan menjadi konformis. Permasalahan perempuan saat ini bukan hanya permasalahan biologis saja, apalagi permasalahan sosial yang menjadi bahasan hangat sekarang-sekarang ini, tapi bagaimana perempuan mampu berkontribusi dengan karya nyata.

            Saat ini, sudah cukup besar peran perempuan dilihat dengan makin eksisnya perempuan di berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan perempuan pada berbagai bidang profesi yang biasanya dilakukan dengan laki-laki, kini perempuan membuktikan bahwa mereka juga bisa, bahwa mereka itu setara, inilah yang dikatakan kesetaraan gender. Banyak juga pemimpin saat ini yang dari perempuan. Jika dipandang dari segi kualitas, perempuan juga tak selalu kalah dengan laki-laki. Dari kesetaraan gender dapat dibuktikan bahwa perempuan itu bisa, perempuan itu tidak lemah, mereka memiliki hak-hak yang sama dengan hak-hak apa yang dimiliki laki-laki lakukan.

            Pada dasarnya seseorang baik perempuan atu laki-laki itu ditakdirkan untuk mandiri, tetapi yang membuat perempuan itu sendiri tidak mandiri itu sterotip dan pelebelan- pelebelan terhadap perempuan, mereka itu dikesampingkan di marjinalkan. Hal itu yang membuat perempuan menjadi tidak mandiri, banyak perempuan mengiyakan hal pelebelan-pelebelan masyarakat kepada mereka. Padahal bagi mereka yang sudah paham, sudah mempelajari tentang bagaimana sebenarnya perempuan itu, mereka itu yang seharusnya menunjukkan bahwa perempuan itu bisa, perempuan bisa untuk mandiri.

Oleh :
Umi Fadhilah Dhuha
(Kader PK IMM AVERROES FT UMS)


Lebih baru Lebih lama