Banjir dan Longsor Landa Daerah Sumatera, Ratusan Rumah Terendam dan Puluhan Korban Tertimbun

 

 Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, 
Sumatra Utara, Selasa 25 November 2025 (Sumber: BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

SURAKARTA, LO PERS AVERROES ˗˗ November 2025, telah terjadi bencana alam banjir bandang dan longsor di daerah Sumatra (Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh). Bencana ini membawa dampak kerugian yang sangat besar bagi masyarakat, insfrastruktur dan juga ekosistem alam yang telah hancur. Banjir bandang dan tanah longsor susulan telah memutus akses transportasi, arus listrik, rumah penduduk dan juga merenggut banyak korban jiwa.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., saat ini korban jiwa sampai pada tanggal 29 November 2025 mencatat 243 orang meninggal dunia, naik dari laporan sebelumnya yang berjumlah 212 orang. Laporan warga hilang terdapat 289 warga yang dinyatakan hilang.

Banjir bandang mulai terjadi pada tanggal 25 November 2025. Penyebab banjir di daerah Sumatra karena beberapa faktor, yaitu curah hujan yang turun cukup tinggi dan turun terus menerus selama beberapa hari. Data dari lapangan dan laporan media mengungkapkan bahwa beberapa daerah mengalami curah hujan di atas 150 milimeter. Tidak hanya itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan curah hujan yang terjadi melebihi 300 milimeter, yang masuk dalam kategori curah hujan ekstrem. BMKG dan peneliti ITB menilai banjir dan longsor Sumatra dipicu gabungan faktor atmosfer, kondisi geospasial, serta menurunnya daya tampung wilayah.

Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution, secara langsung memimpin percepatan evakuasi korban serta pembukaan jalur darurat pasca terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapuli Tengah (Tapteng). Ia menegaskan bahwa seluruh elemen pemerintah provinsi bersama TNI/Polri dan Basarnas terus mempercepat penanganan bencana tersebut yang melanda wilayah Tapteng. Menurut berita kumparanNews, pada tanggal 28 November 2025, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya mengatakan, keberangkatan pesawat dilakukan dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 07.30 WIB (28/11). Teddy menjelaskan bahwa pesawat-pesawat tersebut akan diarahkan ke beberapa titik yang merupakan akses terdekat menuju lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera. BMKG menetapkan status gawat darurat untuk daerah Sumatra, khususnya daerah Sumatra Utara.


Lebih baru Lebih lama