PROFIL BIDANG SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A.    Pendahuluan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan InayahNya kepada kita semua. Shalawat dan  salam tercurah dan terlimpahkan kepada Junjungan kita, Uswatun Hasanah, Sang Negarawan Sejati, beliau adalah Baginda Rasulullah Muhammad Saw yang telah membebaskan kita semua dari jaman jahiliyyah ( kebodohan ) menuju jaman terang benderang penuh dengan intelektual dan tak lupa para Sahabatnya yang kita tunggu syafaatnya di zaumul akhir nanti.
    Ikatan  Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Averroes Fakultas Teknik UMS sebagai sebuah gerakan ideologis Muhammadiyah yang mempunyai misi kemanusiaan dan sosial dalam  rangka dakwah amar ma’ruf nahi munkar sehingga dapat tercapainnya tujuan IMM. Mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlaq mulia sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
    Tri Kompetensi Dasar IMM yaitu Religiusitas, Humanitas, dan Intelektualitas. Secara konsepsi tri kompetensi dasar tidak berhenti saja pada tataran wacana saja, melainkan juga harus ada tindakan praksis dalam bentuk aksi maupun gerakan yang akan membawa satu tujuan pada ranah gerakan dakwah IMM. Dengan kata lain praksis gerakan ( pemberdayaan ) merupakan hal yang mendasar dalam gerakan yang akan kita bawa demi satu misi tujuan untuk umat.
    Gerakan IMM sebagaimana dalam pilihan ideologinya Islam untuk kemanusiaan universal ( Islam rahmatan lilalamin ) yang merupakan satu penterjemahan dari Kitab Suci Al Qur’an. Sebagaimana dalam konsep Ali Syariati mengatakan Bahwa Islam adalah Agama Pembebasan. Teologi Al Ma’un yang K. H. Ahmad Dahlan diajarkan pertama kali kepada murid – murid yang mendasarkan agama islam pada gerakan sosial Muhammadiyah. Maka setiap langkah maupun nafas gerakan IMM harus didasari pada intelektual yang khas dan memiliki pemahaman yang lengkap tentang gerakan yang akan diperjuangkan melalui dua konsep yang nyata yaitu pemikiran dan praksis ( tindakan nyata ) di tengah – tengah aktifitas Kampus sehingga Pimpinan dan Kader- kader Ikatan mampu secara konseptual ( pemikir ) maupun praksis ( nyata yang bersifat pemberdayaan ).
    Bidang SOSMA sebagai bagian yang tak terlepaskan dari kesatuan IMM mempunyai ciri gerakan yang khas yaitu dengan konsep Humanitasnya. Konsep gerakan Humanitas yang diusung oleh IMM mendasarkan pada metode praksis gerakan dengan mengusung misi khusus pada ranah sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun gerakan sosial IMM yang notabene adalah organisasi pergerakan dan perkaderan yang tak akan bisa dilepaskan dari proses kaderisasi. Mensinergiskan antara Pimpinan dan Kader guna terwujudnya masyarakat yang humanis dan berjiwa sosial tinggi.

B.    ARAH KEBIJAKAN PROGAM KERJA

      Diarahkan  pada penguatan wacana social kemasyarakatan dan berpartisipasi aktif dalam pengabdian masyarakat sebagai karakter humanitas kader

C.    GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

a.    Menumbuhkan dan menguatkan kepekaan kader ikatan dalam melihat kondisi realita masyarakat sekitar
b.    Mengusahakan terbentuknya desa mandiri sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang
       mandiri dan berkelanjutan
c.    Menumbuhkan kesadaran sosial dalam diri kader ikatan
d.    Memaksimalkan pengembangan lembaga ( BUMA dan LAUS ) untuk menunjang gerak ikatan

D.    LATAR BELAKANG PROFIL BIDANG

    Kondisi keaparatan :
    Ketua Bidang         : IMMawati Umi Khoiriyah
    Sekretaris Bidang   : IMMawati Kamsi Nur Oktafia
    Anggota                 : IMMawati Muthia’ah Nur Fadlillah
                                  : IMMawan Digie Pradinata
    Sebagai bidang yang diamanahkan untuk membentuk tri kompetensi dasar IMM yaitu Humanitas. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat yang pada kali ini akan fokus pada ranah Internal Fakultas dengan fokus utama pada rasa sosial mahasiswanya dan ranah eksternal yang akan diarahkan penguatan – penguatan di masyarakat lewat progam pemberdayaan masyarakat sehingga terciptanya masyarakat yang mandiri. Sebagaimana pada salah satu arah organisasi yaitu untuk memupuk jiwa sosial dalam diri kader pimpinan guna menunjang gerak ikatan. Sebagai salah satu bentuk dari langkah dalam proses pemberdayaan masyarakat yang berkemandirian sosial dan berkemajuan.